Monday, June 21, 2004

Rotring 0.5

Ini hari pertama geladi. Bangun sekitar jam setengah enam pagi. Mandi. Berpakaian. Sarapan. Lalu pergi dengan Bapa Tongah sektar jam 6 lewat dengan motor. Tiba di KANDATEL JAKARTA BARAT sektiar jam 7 kurang. Di perjalanan Bapa Tongah memberitahuku tentang angkutan umum yang kupakai kalau pulang pergi selama geladi. Aku adalah orang pertama yang tidab di kawasan kantor tempat kami geladi dari semua peserta geladi dari STT Telkom. Setelah tanya ke seorang karyawan, aku disuruh menunggu di dalam sebuah ruangan tempat para karyawan keluar masuk. Di dalam ruangan itu aku duduk menunggu sampai 2 orang anak ST3 lainnya masuk juga ke ruangan itu. 1 cowok, 1 cewek. Yang cowok datang menghampiriku dan lalu menyalamku. Lalu dia duduk jauh dariku karena kebetulan tempat aku duduk yang berada di sebelah akuarium adalah tempat duduk untuk 1 orang. Sebelumnya waktu kami tadi salaman dia memberitahu namanya. Handung, apa Handum, ya? Dan dia juga mengatakan kalau kami ternyata kumpulnya jam 9 di lantai 7. Dan memang pada akhirnya kami baru terkumpul semua sekitar jam 9. Sedang Pak Dudi Darmawan, dosen pembimbing akademik geladi kami, datang terlambat dengan alasan nyasar(?) sampai ke Jakarta Utara.

Sewaktu tadi menunggu sambil duduk di sebelah akuarium, aku memperhatikan ikan yang berada di dalamnya. Dia memandangku. Berputar-putar dalam akuarium itu, lalu kembali lagi memandangiku. Apa yang ada dalam pikirannya ya?, pikirku. Apakah mungkin ikan itu juga berpikir yang sama ketika dia melihat aku memandanginya? Tapi sempat terlihat wajahnya seperti wajah memelas, minta untuk diberi makan, kadang juga sepertinya dia mau bermain ci-luk-ba denganku. Dan satu hal yang terlintas di pikiranku adalah betapa besarnya TUHAN. DIA menciptakan ikan bisa berenang dengan sirip-siripnya yang tampak tipis aja. Tpai sirip tersebut dapat membuat ikan bergerak di dalam air. Maju, mundur, belok dan juga nge-rem. Satu hal lagi, ikan itu hidup karena DIA. Ikan itu tak pernah kuatir. Siapa yang tahu kalau besok bisa saja ikan itu mati. Ato ada yang iseng menggorengnya untuk makan malam.

Setelah acara ramah-tamah (whatevs lah namanya) antara manajemen TELKOM JAKBAR dengan kami peserta geladi dan juga Pak Dudi, kami dibagi ke 3 bagian. YANJAR (Pelayanan Jaringan), YANLANG (Pelayanan Pelanggan), dan DUKMAN (gak tahu singkatan dari apa, tapi yang ngurusin administrasi atau input pegawai). Aku termasuk di YANJAR. Kami yang di YANJAR turun ke lantai 1, lalu dibawa ke gedung belakang. Di sanalah kami sebulan ini akan geladi. Dengan alasan masih ada yang mencari kost-kostan, kami dipulangkan dan besok disuruh kumpul jam 8 di lantai 4. Mungkin untuk dibagi-bagi lagi. Lalu kami pun pulang.

Waktu masih jam 10 lewat. Aku tidak langsung pulang. Aku ke Mall Taman Anggrek dengan tujuan awal untuk mencari ATM Permata. Aku mau membayar uang listrik kost-kostanku menggunakan fasilitas yang ada di ATM Permata. Masuk ke MTA, gak gitu kaget sih. Besar dan cukup megah. Lalu tanpa malu bertanya, aku tanya ke SATPAM di mana ATM berada. Lalu dia menunjuk ke arah yang ternyata di mall tersebut dibuat khusus untuk Bank Center. Dia juga menunjuk ke spesifik Bank Permata ketika aku beritahu ATM yang kucari adalah ATM Permata. Lalu aku ke tempat tersebut. Ternyata banknya, bukan ATMnya. Kali aku jalan-jalan karena malu bertanya ke dalam bank itu dimanakah ATMnya. Setelah keluar dari Bank Mandiri, baru aku melihat di sebelah Bank Permata itu terdapat ATM. Aku memulai transaksi. Ternyata dana tidak cukup untuk melakukan transaksi pembayaran listrik. Lalu aku masuk ke dalam Bank Permata dan bertanya: ”Bu, saya nabungnya di Bank Permata Cabang Bandung. Apa dikenakan biaya kalau saya menabung dari sini?” Lalu teller itu menjawab: ”Terhitung 1 Juli, kami akan mengenakan biaya Rp1000. Jadi kalau sekarang masih belum.” Aku pun memasukkan seratus ribu rupiah supaya dana untuk melakukan transaksi pembayaran listrik dapat dilakukan.Setelah semua transaksi selesai, aku putuskan untuk keliling-keliling di MTA. Aku tidak ada masuk ke dalam satu toko pun yang hampir semuanya adalah khusus menjual satu merek. Dan pasti (?) mahal. Aku sempat ke TB Gramedia. Beli pulpen untuk nulis nih diary, pensil Rotring 0.5 dengan anaknya, dan satu pulpen lagi, juga Saat Teduh untuk edisi Juli-Agustus. Selama di mall itu, aku sempat duduk di kursi panjang di lantai L1 sambil mengirim SMS ke temanku. Isinya mungkin temanku sendiri udah bosan membacanya. Di tempat duduk itu aku juga membaca buku Saat Teduhku dan juga Alkitabku. Sebelum pulang aku sempat makan Panas Special di McD seharga Rp13.500. Pulang sekitar jam 3 kurang dan tiba lagi di rumah Inang Tongah sekitar ½ 4 (ya?)

That’s all for today.

Tomorrow lagi ya!!!

No comments: